Selamat Datang di SDN Rancasari UPTD Pendidikan Kec. Tanjungsiang Kab. Subang

Sabtu, 14 Februari 2015

Strategi Permainan dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

Bermain merupakan bagian yang tak  terpisahkan dari kehidupan setiap orang, baik itu bayi, anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Tetapi sudah barang tentu jenis dan sifat permainannya berbeda–beda  disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, bakat maupun minat masing-masing. Dengan cara bermain tersebut kita mendapat kegembiraan atau kesenangan, bahkan lebih jauh melatih keterampilan-keterampilan tertentu baik yang bersifat fisik maupun jasmaniah, sebab dalam suatu permainan terdapat tantangan, masalah, atau rintangan, yang kesemuanya perlu dihadapi dengan menggunakan keterampilan demi suatu kepuasan/kemenangan.
        Jika tantangan, masalah, atau rintangan tersebut sengaja dikondisikan untuk memperagakan atau menirukan suatu konsep yang bersifat abstrak atau sulit dijelaskan, dan mengandung unsur persaingan/perlombaan serta hiburan dalam konteks pembelajaran, itulah yang disebut strategi permainan. (Suyatno, 2005 : 12-13)

        Menurut teori permainan penglepasan  atau disebut juga teori kelebihan tenaga menyatakan bahwa, dalam diri anak-anak terdapat kelebihan tenaga. Oleh karena itu, anak-anak menyalurkan kelebihan tenaga tersebut dalam bentuk bermain-main (Spencer, dalam Zulkifli, 1992 : 39). Teori ini sejalan dengan tahap perkembangan Sekolah Dasar (SD), di mana hampir sebagian besar waktu yang digunakan anak usia SD untuk bermain baik di sekolah maupun dirumah, sehingga memasukkan unsur permainan dalam proses pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar siswa yang meyenangkan. Selain itu, jika proses pembelajaran hidup dan penuh tawa potensi rasa keingintahuan siswa akan keluar dan berkembang secara alamiah (Loomans & Kolberg dalam DePorter, 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar